Selasa, 04 Juli 2023

 KOMPUTER DAN INDUSTRI


1. Revolusi Industri

        Kebiasaan daripada kehidupan masyarakat dan begitu cepatnya 

perkembangan teknologi, sehingga membuat perubahan pada gaya hidup dan 

cara kerja manusia membuat kehidupan digital menjadi dampak pada semua 

bidang disiplin ilmu, merupakan revolusi industri. Pesatnya perkembangan 

teknologi informasi membuat terjadinya beberapa terobosan, yakni diantaranya 

ialah pada bidang yang disebut dengan kecerdasan buatan, disiplin ilmu 

tersebut merupakah sebuah disiplin ilmu dimana teknologi yang diciptakan 

merupakan adopsi dari keahlian seseorang yang dituangkan ke dalam suatu 

aplikasi yang memudahkan proses produksi dengan otomatis.

a. Industri 1.0 

    Dipertemukannya mesin uap dan air untuk membantu para pekerja, sekitar 

    tahun 1800-an, dengan adanya mesin air dan uap yang dipergunakan dapat 

    membantu para pekerja.

b. Industri 2.0

    Industri 2.0 ditemukannya energi listrik, tentunya penggunaan listrik lebih 

    efektif apabila dibandingkan dengan tenaga uap dan air.

c. Industri 3.0

    Industri 3.0 ditandai dengan ditemukannya perangkat elektronik. Pada 

    pembuatannya melahirkan sistem dengan perangkat lunak yang

    memanfaatkan perangkat keras elektronik.

d. Industri 4.0

    Pada industri 4.0, penggunaan internet menjadi lebih pesat, mesin-mesin 

dapat berjalan menggunakan media internet untuk segala aktifitasnya 

seperti penggunaan e-toll. Pada pabrik-pabrik juga saat ini sudah 

menggunakan tren otomasi yang bisa melakukan pertukaran data dalam 

teknologi yang ada di pabrik tersebut semua secara online.

Banyak perubahan yang terjadi dan sangat besar mempengaruhi 

kehidupan manusia. Karena, hampir semua bidang yang mencakup kehidupan 

sudah menggunakan teknologi dari industi 4.0 ini. Perubahan dirasakan oleh 

masyarakat sangat masif, dimana masyarakat harus mulai merubah pola pikir 

hingga pola kerja mereka. 

Salah satu design industri 4.0 yang sangat terasa oleh masyarakat 

adalah berkembangnya IoT. IoT (Internet of Things) mulai digunakan dalam 

industri 4.0 saat ini. Dimana mesin memiliki kemampuan yang dapat terhubung 

dengan mesin lainnya hanya dengan menggunakan fasilitas internet.


Jadi dalam revolusi industri 4.0 ini gabungan daripada sistem keamanan 

yang lebih baik, Internet of Things dan jaringan internet menjadi aspek utama 

dalam revolusi ini, atau biasa disebut sebagai revolusi digital. Semua bidang 

saat ini telah beralih ke revolusi ini, dimana semua kegiatannya berhubungan 

dengan kecerdasan buatan.

2. Otomasi Industri

    Merupakan revolusi yang memiliki potensi untuk mempercepat proses 

produksi baik secara kualitas maupun kuantitas yang dapat dikerjakan oleh 

mesin. Jadi dalam penggunaannya mesin akan dirasa dapat bekerja lebih cepat 

daripada dengan tenaga kerja manusia. Otomasi industri ini menjadi bahasan 

yang sangat penting dalam dunia industri, karena ini berkaitan dengan tenaga 

kerja. Manusia harus benar-benar memahami kondisi seperti ini, bukan berarti 

segala kehidupan akan diganti oleh mesin, namun manusia harus bersiap agar 

dapat mengendalikan mesin, agar mesin tersebut dapat bekerja dengan 

semestinya. 

3. Struktur Robotik

    Saat ini robot di dunia industri sudah digunakan untuk proses produksi. 

Strukturnyapun berbeda-beda, ada yang berbentuk hanya berupa tangan atau 

pencapit. Dimana strukturnya terdiri dari :

a. Manipulator

    Penggerak badan robot seperti dapat memutar, mencapit, dan sebagainya.

b. Kontroler

    Merupakan peralatan yang bertugas untuk mengendalikan alur kinerja 

    robot.

c. Power Daya (Power Supply)

    Berguna untuk memberikan tenaga agar mesin atau robot dapat bergerak.

d. End Effector

    Sebagai kelengkapan daripada kebutuhan untuk melakukan operasi 

    tertentu pada suatu obyek.

    Dalam dunia industri robot digunakan sebagai alat ganti manusia yang 

butuh ketelitian tinggi dan waktu yang cepat dalam mengerjakan pekerjaan, 

adapun manfaat pengunaan robot dibidang industri adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kualitas produk.

b. Meningkatkan management produksi.

c. Meningkatkan jumlah produksi.

d. Menghemat sumber daya.


4. Jenis – Jenis Penggunaan Komputer dalam Bidang Industri

a. CAD (Computer Aided Design)

Merupakan komputer yang dikatakan dapat menggantikan meja 

gambar sebagai alat bantu untuk menggambar. Aplikasi ini sudah 

mendukung tampilan 3 dimensi. Dalam penggunaannya aplikasi ini 

digunakan untuk melakukan design gambar untuk media promosi dan 

sebagainya. 

b. Komputer-Aided Manufacturing (CAM)

Jenis komputer ini digunakan untuk membantu mengoperasikan 

mesin produksi dalam skala yang besar terutama dalam proses produksi 

bahan mentah yang diolah hingga menghasilkan produk jadi agar 

pengerjaannya menjadi lebih cepat. Biasa jenis produk ini digunakan oleh 

produksi dalam skala yang sangat besar.

c. Manufacturing Resource Planning (MRPII)

Biasanya komputer jenis ini digunakan dalam bidang industri untuk 

membuat suatu rancangan sumber daya produksi skala besar. Tentu bukan 

hal yang sangat sepele untuk membangun atau merancang suatu sumber 

daya produksi, karena segalanya harus dipikirkan secara matang. Dengan 

adanya komputer dalam jenis ini dapat memudahkan dalam membuat suatu 

perencanaan secara terencana dan terstruktur dengan baik. 

d. Computer Integrated Manufacturing (CIM)

Komputer manufaktur terintegrasi (CIM) adalah pendekatan 

pembuatan menggunakan komputer untuk mengontrol seluruh proses 

produksi. Integrasi ini memungkinkan proses individu untuk pertukaran

informasi dengan satu sama lain dan melakukan tindakan. Melalui integrasi 

komputer, manufaktur dapat lebih cepat dan kurang rawan kesalahan, 

meskipun keuntungan utama adalah kemampuan untuk membuat proses 

manufaktur otomatis. Biasanya CIM bergantung pada proses kontrol loop 

tertutup berdasarkan input real time dari sensor, ia juga dikenal sebagai 

desain yang fleksibel dan manufaktur. Elemen CIM adalah design dan 

manufakturing, dimana manufakturing melengkapi perencanaan produksi, 

pengendalian produksi dan proses produksi.

Perhatian utama adalah bagaimana komputer digunakan sebagai 

suatu sistem konseptual dicampur dengan aplikasi dalam sistem fisik oleh 

suatu konsep yang disebut computer integrated manufacturing (CIM). 

Kombinasi dari aplikasi yang terpisah, seperti CAD (CAD), manufaktur 

komputer dibantu (CAM), robotika.

5. Kegunaan Komputer di Bidang Industri

Dengan adanya teknologi dalam dunia industri sangat membantu 

pekerjaan manusia karena lebih efektif dan efisien. Serta dalam dunia industri, 

komputer dapat membantu pekerjaan manusia dalam mengendalikan produksi 

massal atau produksi yang besar.

Beberapa aspek Komputer dimanfaatkan pada bidang industri yakni 

pada aspek :

a. Aspek produksi

Dalam aspek produksi, terutama pada produksi berskala besar tidak 

memungkinkan apabila dilakukan secara manual. Dengan adanya komputer 

proses produksi akan lebih cepat dibanding kekuatan, kecepatan dan 

ketepatan manusia, karena semua proses pekerjaan akan menggunakan 

sistem komputerisasi.

b. Aspek pegemasan

Proses pengemasan sangat penting dalam dunia produksi, dimana 

sangat mempengaruhi daya jual sebuah produk. Komputer sangat 

dibutuhkan untuk pembuatan desain suatu produk, agar tampilan produk 

yang dijual terlihat menarik.

c. Aspek distribusi dan promosi

Cara pendistribusian dan promosi yang unik dan kreatif sangat 

menarik masyarakat untuk membeli sebuah produk. Dengan adanya 

komputer promosi sebuah produk akan lebih mudah. Diantaranya promosi 

dapat dilakukan dengan menggunakan situs web maupun blog. Pembuatan

iklan yang menarik menggunakan komputer dipercaya hasilnya cukup 

maksimal.

d. Aspek administrasi

Kegiatan administrasi dalam sebuah industri akan lebih mudah jika 

menggunakan komputer, diantaranya :

1) Dalam kegiatan surat menyurat amat sangat mudah dilakukan 

menggunakan komputer, contohnya surat kontrak kerja dengan industri 

lain.

2) Membuat akumulasi dana atau laporan keuangan, laporan gaji 

karyawan, dsb.

Semua aspek di atas berkaitan dengan pengelolaan laporan yang 

menjadi sangat mudah bagi industri, karena pembuatan laporan menjadi 

lebih mudah karena adanya bantuan dari komputer yang sudah terintegrasi. 

Kemudian laporan-laporan tersebut dapat disimpan sebagai bentuk arsip 

perusahaan yang bersifat rahasia dan aman. 

6. Dampak Negative Penggunaan Komputer dalam Bidang Industri

Walaupun banyak kegunaan komputer di bidang industri, ada pula 

dampak negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan komputer dibidang 

industri, antara lain :

a. Biaya perawatan dan pemeliharaan mesin dan robot dalam bidang industri 

relatif mahal.

b. Mengurangi kesempatan kerja.

c. Pemborosan energi.

d. Kurangnya sumber daya manusia yang mampu mengontrol dan 

menjalankan alat – alat berteknologi canggih.

e. Terjadinya penganguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualitas 

yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

f. Bersifat konsumtif sebagai akibat kompetensi yang ketat pada era 

globalisasi juga melahirkan generasi yang secara formal mengalami 

pemerosotan.

7. Peluang dan Tantangan Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 membuka peluang yang luas bagi siapapun untuk 

maju. Teknologi informasi yang semakin mudah terakses hingga ke seluruh 

pelosok menyebabkan semua orang dapat terhubung di dalam sebuah jejaring 

sosial. Banjir informasi seperti yang diprediksikan Futurolog Alvin Tofler (1970) 

menjadi realitas yang ditemukan di era revolusi industri saat ini. Informasi yang 

sangat melimpah ini menyediakan manfaat yang besar untuk pengembangan 

ilmu pengetahuan maupun perekonomian. 

Jalaluddin Rakhmat (1997:6) membagi era informasi kedalam lima 

karakteristik, yaitu Kekayaan, Teknosfer, Infosfer, Sosiosfer, dan Psikosfer. 

Karakteristik informasi sebagai kekayaan menunjukkan bahwa informasi yang 

diterima dan dikuasai seseorang dapat dimanfaatkan untuk sarana akumulasi 

kekayaan atau sumber komersialisasi. Dalam konteks ini, alumni atau 

mahasiswa dapat mempromosikan hasil kreasinya kepada publik melalui 

jejaring media sosial untuk mendapatkan tanggapan atau respon sehingga 

dapat dijadikan ukuran untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas 

produknya. Telah banyak kisah sukses pengusaha-pengusaha muda atau 

bahkan ibu rumah tangga dalam menjalani bisnis mereka dengan 

memanfaatkan teknologi informasi khususnya media sosial. Kunci kesuksesan 

mereka adalah menjual produk inovatif, menjaga kualitas dan kepercayaan 

konsumen, dan tentu saja kreatif.

Karakteristik informasi yang kedua adalah teknosfer atau pola 

lingkungan teknologi. Masyarakat di era revolusi industri 4.0 memiliki 

ketergantungan yang sangat besar dalam menggunakan teknologi informasi. 

Sebuah survey pada tahun 2014 dilakukan oleh Nokia menemukan temuan￾temuan yang mengejutkan mengenai tingkat ketergantungan manusia terhadap 

teknologi. Pertama, rata-rata hampir setiap enam setengah menit seseorang 

mengecek ponselnya. Bahkan dalam waktu 16 jam saat orang beraktivitas, 

mereka melakukan 150 kali per hari untuk memerika ponsel mereka.

Infosfer atau bentuk lingkungan informasi merupakan karakter ketiga 

dari era informasi. Daya jangkau teknologi informasi tidak hanya berskala 

lokal tetapi hingga skala global. Melalui internet, akses informasi dapat 

dijangkau hingga ke berbagai penjuru dunia. Fakta ini menjadi peluang bagi 

para wirausahawan muda untuk mempromosikan produk-produk kreatifnya 

hingga ke berbagai belahan dunia. Riset yang dilakukan juga menguatkan 

hal tersebut. Meskipun skala bisnis UMKM terbilang kecil, tetapi produk￾produknya dapat dinikmati oleh pasar regional berkat dukungan teknologi 

internet.

Karakteristik era informasi lainnya adalah sosiosfer atau pergeseran 

lingkungan komunikasi sosial. Dulu para guru, kyai, ulama, pendeta, birokrat 

dan politisi memiliki pengaruh yang besar sebagai agen sosialisasi. Namun 

saat ini, peran sosialisasi tradisional mereka telah diambil alih oleh media 

komputer dan smartphone. Efek ketergantungan yang tinggi dalam 

penggunaan media informasi digital telah membentuk opini setiap individu. 

Saat ini setiap orang memiliki akses yang tinggi untuk terlibat aktif untuk 

memberikan dan membagikan opini kepada pihak lain melalui media sosial 

online. 

Karakteristik era informasi yang terakhir adalah psikosfer. Karakter 

psikosfer merupakan kemampuan seseorang untuk bertahan dalam era 

“banjir” informasi. Melimpahnya informasi tentunya tidak hanya membawa 

pengetahuan positif tetapi juga negatif. Kemampuan seseorang untuk 

mengolah pengetahuan (knowledge) menjadi kearifan (wisdom) dalam 

lingkungan sosialnya akan menentukan tingkat ketahanannya di era 

informasi. Dengan demikian, tindakan share and resharing informasi telah 

didasari oleh nilai-nilai etis sehingga tidak akan menciptakan eskalasi 

kegaduhan publik.

Revolusi industri generasi keempat tidak hanya menyediakan peluang, 

tetapi juga tantangan bagi generasi milenial. Kemajuan ilmu pengetahuan dan 

teknologi sebagai pemicu revolusi industri juga diikuti dengan implikasi lain 

seperti pengangguran, kompetisi manusia vs mesin, dan tuntutan kompetensi 

yang semakin tinggi.

Menurut Prof Dwikorita Karnawati (2017), revolusi industri 4.0 dalam 

lima tahun mendatang akan menghapus 35 persen jenis pekerjaan. Dan 

bahkan pada 10 tahun yang akan datang jenis pekerjaan yang akan hilang 

bertambah menjadi 75 persen. Hal ini disebabkan pekerjaan yang diperankan 

oleh manusia setahap demi setahap digantikan dengan teknologi digitalisasi 

program. Dampaknya, proses produksi menjadi lebih cepat dikerjakan dan lebih 

mudah didistribusikan secara masif dengan keterlibatan manusia yang minim. 

Di Amerika Serikat, misalnya, dengan berkembangnya sistem online perbankan 

telah memudahkan proses transaksi layanan perbankan. Akibatnya, 48.000 

teller bank harus menghadapi pemutusan hubungan kerja karena alasan 

efisiensi.

Bahkan menurut survey McKinsey, sebuah korporasi konsultan 

manajemen multinasional, di Indonesia sebanyak 52,6 juta lapangan pekerjaan 

berpotensi digantikan dengan sistem digital. Dengan kata lain, 52 persen 

angkatan kerja atau merepresentasikan 52,6 juta orang akan kehilangan 

pekerjaan.

Pada gambar berikut ini menunjukkan bahwa lapangan pekerjaan yang 

potensial diotomatisasikan diantaranya usaha pengolahan (manufakturing), 

perdagangan ritel, transportasi dan pergudangan, tenaga administrasi, 

konstruksi, layanan makanan dan akomodasi, pertanian, perikanan, dan 

kehutanan, serta layanan kesehatan dan keuangan/asuransi. Dengan 

demikian, revolusi industri dapat mengancam makin tingginya pengangguran di 

Indonesia.

Namun demikian, bidang pekerjaan yang berkaitan dengan keahlian 

Komputer, Matematika, Arsitektur dan Teknik akan semakin banyak 

dibutuhkan. Bidang-bidang keahlian ini diproyeksikan sesuai dengan tuntutan 

pekerjaan yang mengandalkan teknologi digital.

8. Isu Terkait dengan Revolusi Industri di Kalangan Masyarakat

a. Apakah dengan adanya revolusi industri maka peranan tenaga kerja di 

    Indonesia akan digantikan oleh mesin?

b. Apakah dengan adanya revolusi industri maka akan semakin banyak terjadinya 

    fenomena Pemutusan Hak Kerja (PHK) terhadap tenaga kerja?

c. Bagaimana cara agar masyarakat siap dengan perubahan daripada revolusi 

    industri yang kemungkinan besar akan mempengaruhi kehidupan secara 

    signifikan?

d. Apakah pemerintah akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang kaget 

    dengan berlakunya revolusi industri?

e. Apakah masyarakat telah siap menghadapi setiap perubahan daripada revolusi 

    industri ini?

f. Bagaimana menanggulangi keterbatasan masyarakat terhadap 

    penggunaan internet, mengingat kebanyakan masyarakat di Indonesia 

    terutama yang tinggal di daerah terpencil masih belum terjamah dengan 

    jaringan internet yang bagus?


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © TUGAS RANGKUMAN KOMPUTER DAN MASYARAKAT - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -